PENGURUSAN MASA
Oleh Syed Hasan Alatas
Oleh Syed Hasan Alatas
Pengurusan Masa ialah perihal mengurus masa (waktu)dengan sebaik mungkin,sehingga masa (waktu) membawa munafaat bagi semua pihak. Begitu pentingnya masa,sehingga Allah s.w.t.mengingatkan kita supaya menggunakan masa itu dengan sebaik-baiknya.
Allah berfirman: "Demi masa,sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan beramal sholih. Dan berwasiat (nasihat-menasihati)dengan Kebenaran. Dan berwasiat (nasihat-menasihati) dengan kesabaran." (Q.S.al-'Ashr:1-3)
Dalam firman Allah dalam surah al-'Ashr,mengingatkan kita sesungguhnya kita manusia berada dalam kerugian,karena tak pandai menggunakan masa dengan sebaik mungkin.Sehingga ramai manusia yang membuang masa.Boleh jadi dengan melepak disimpang-simpang jalan sambil menggangu orang yang lalu lalang. Ada yang membuang masa dengan percakapan yang tidak berfaedah, ada yang menghabiskan masa dengan bertengkar, maki hamun, menabur fitnah, mengadu domba, berkhayal dan berbagai lagi amal perbuatan yang merugikan.
Kecuali mereka yang beriman dan beramal yang sholih.Orang yang beriman mereka mempercayai bahwa Allah s.w.t. menjadikannya tidaklah untuk hal yang sia-sia ataupun merugikan. Allah s.w.t. menjadikan manusia dengan sebaik-baik kejadian, tetapi oleh karena kesalahan manusia sendiri, sehingga segala anugerah Ilahi kepadanya telah disalah gunakan, sehingga membawa kerugian,ataupun bencana kepada makhluk lainnya.
Orang beriman mengakui bahwa ia dijadikan adalah untuk mengabdikan dirinya kepada Allah s.w.t.dan segala apa yang dilakukannya adalah dengan tujuan untuk memperoleh KeredhaanNya semata-mata.
Ia bekerja dengan Ikhlas,bersungguh-sungguh dan semua apa yang dilakukannya itu karena Allah,bukan karena lainnya.Hatinya dipenuhi dengan kecintaan kepada yang Maha Kuasa yang telah menciptakannya dari salah satu dari ratusan juta sel seperma lelaki dan telur wanita,setelah melalui peroses kejadian yang sangat mengagumkan,lahirlah dirinya kedunia ini.
Kelahirannya dengan tidak membawa apa-apa benda kemewahan dunia.Dia lahir telanjang.Kelahirannya dengan tangisan jika sekiranya tak ada orang lain yang mengasihinya,mungkin dirinya telah dicampakkan ke tong sampah sebagaimana banyak kejadian pada masa zaman moden sekarang ini.
Semenjak manusia berada dalam masa ibundanya mengandung,masa ketika ia telah dilahirkan menjadi seorang bayi (balita), masa ketika masih kanak-kanak,masa remaja,masa dewasa,masa tua, alam barzah hingga akhirat. Jika semua masa ketika berada di dunia ini digunakan dengan sebaik mungkin,Insya-Allah akan meujudkan manusia yang baik di dunia dan baik pula di akhirat. Insya Allah akan mewujudkan manusia yang bahagia hidup di dunia,dan bahagia pula hidup di akhirat.
DISIPLIN MASA.
Disiplin ataupun kepatuhan(keta'atan)kepada peraturan sangatlah dipentingkan dalam Islam. Dalam segalah hal,baik dalam hal-hal yang berhubungan dengan Maha Pencipta,yaitu Allah s.w.t.juga hal-hal yang berhubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan makhluk lainnya. Contohnya: Ketika menunaikan ibadah sholat, zakat,puasa, haji semuanya itu telah diatur dengan sebaik-baiknya. Demikian pula dalam hubungan kita dengan orang tua kita, ibu bapa kita,sanak saudara, jiran tetangga sesama Muslim,hubungan dengan tamu, sahabat, hubungan dengan sesama insan,hubungan sesama makhluk Allah s.w.t., hubungan dengan makhluk halus dimana mata kasar tak dapat melihatnya seperti kuman, atom yang terpaksa menggunakan alat teknolgi moden barulah kita mengetahui dia ujud. Demikian pula ada makhluk lainnya yang kita tak dapat melihat dia tetapi dia bolih melihat kita seperti malaikat, setan, jin, dan makhluk halus lain-lainnya...
Allah s.w.t.telah mengajarkan kita al-Quran,menjadi petunjuk kepada kita untuk membedakan yang benar dengan yang salah. Al-Quran mengandung berbagai perintah dan larangan,al-Quran mengandung Ilmu Pengetahuan,al-Quran mengandung Hukum Hakam,sejarah Ummat dahulu kala,untuk dijadikan teladan bagi ummat sesudahnya.Isi al-Quran menyebutkan segala hal yang penting meliputi semua bidang.Al-Quran juga mengajarkan kepada manusia supaya menggunakan akal fikiran dan segala anggota dan kemudahan yang Allah telah sediakan itu untuk difikirkan dan dimanfaatkan.Kita disuruh menuntut Ilmu Pengetahuan yang berguna,dan hanya mereka yang beriman dan mempunyai Ilmu Pengetahuan sahaja yang takut bercampur kagum atas kebesaran dan keagongan Allah s.w.t.
Allah berfirman yang maksudnya:
"Arrahman (Yang Maha Pengasih)telah mengajarkan al-Quran.Telah menjadikan Insan (manusia)sebagai makhluk yang mempunyai akal fikiran. Matahari dan bulan (beredar)dengan perhitungan.Bintang-bintang dan pohon-pohon kedua-duanya bersujud (kepada Allah s.w.t).Langit (alam raya)ditinggikan-Nya,dan diadakan neraca Keadilan. Supaya kamu jangan aniaya dalam neraca timbangan. Dirikanlah timbangan dengan adil dan janganlah kamu merugikan pada timbangan. Bumi ditetapkanNya untuk makhlukNya, padanya ada buah-buahan dan pohon korma yang mempunyai mayang (kelopak). Biji-bijian yang mempunyai daun ditangkainya dan harum-haruman. Maka nikmat Allah yang mana lagi yang hendak kamu dustakan? (Q.S.Arrahman:1-13)
Rasulallah s.a.w.adalah seorang Nabi dan Rasulallah yang telah berjaya menggunakan masa hidup beliau dengan sebaik mungkin.Meskipun Baginda telah mengalami berbagai cobaan hidup semenjak Baginda masih dalam kandungan ibundanya yang bernama Aminah binti Wahab,ayahandanya yang tercinta Abdullah bin Abdul Muthalib,wafat.Ketika berusia 6 tahun ibundanya yang dikasihi,berpulang kerahmatullah pula.Dua tahun Nabi s.a.w.diasuh oleh Datuknya yang bernama Abdul Muthalib, dengan penuh kasih sayang,kemudian Abdul Muthalib dipanggil Allah s.a.w.Setelah itu Nabi kita s.a.w.diasuh pula oleh bapak saudaranya (pamannya) yang bernama Abu Thalib,sehingga Baginda dewasa.
Semenjak masa kecil hingga wafat,Nabi s.a.w.mengisi masa yang dilaluinya itu dengan teliti dan cermat.Sehingga pengurusannya begitu berguna dan membawa kebahagiaan kepada seluruh makhluk Allah s.w.t.ketika hayat baginda, dan pengaruhnya berterusan hingga kini dan hingga hari Qiamat. Sehingga baginda Nabi s.a.w.meskipun telah lama meninggalkan kita, tetapi namanya senantiasa disebut dan dikenang oleh manusia sejagat.Namanya tetap hidup, meskipun telah lama (ribuan tahun) wafat dan meninggalkan ummat manusia.
Ketika masih kecil masanya telah diisi dengan membantu keluarga Halimatussa'diah dengan cara mengembala ternak.Ketika berusia 12 tahun,baginda ikut bersama bapa saudaranya (pamannya Abu Thalib)berniaga ke Syam (Syria). Masa usia 15 tahun turut serta dalam peperangan Fijar.Ketika berusia 16 tahun terlibat dalam gerakan Hilful Fuzul (perjanjian sumpah setia di kalangan Quraisy). Masa usia 23 tahun, baginda berniaga kali kedua, dengan membawa barang perniagaan Saidatina Khadijah ke Syam.
Masa usia 25 tahun,Nabi s.a.w.mendirikan rumah tangga dengan saidatina Khadijah.Mereka sekeluarga hidup aman damai saling mengasihi dan saling membantu baik dalam urusan rumah tangga dan juga dalam urusan kemasyarakatan.Sehingga saidatina Khadijah wafat,hanya saidatina Khadijah seorang sahaja iteri Nabi s.a.w.
Masa Rasulallah s.a.w.berusia 35 tahun,ketika itu terjadi perbalahan antara pimpinan Quraisy,siapakah diantara mereka yang lebih berhak meletakkan hajaral aswad (batu hitama)ditempatnya semula (di ka'bah) yang sedang dalam perbaikan kembali, karena beberapa kerusakan ketika itu.Oleh karena semua pihak merasa dirinya lebih berhak,maka hampir saja terjadi pertumpahan darah yang mengerikan.
Alhamdulillah dengan kepercayaan penuh atas keadilan pemuda Mohammad s.a.w.untuk menyelesaikan perbalahan yang sedang mereka hadapi itu,maka merekapun bersedia apapun keputusan yang diputuskan pemuda Muhammad s.a.w.
Alhamdulillah calon Nabi dan Rasulallah itu telah memberikan keputusan yang amat bijak. Dimana baginda telah meletakkan hajaral aswad itu diatas sehelai kain,dan meminta semua pihak terutama para pemimpin Quraisy sama-sama mengangkat hajaral aswad yang berada dikain itu,lalu dibawa kedekat ka'bah dan pemuda Mohammad s.a.w.sendiri (sebagai pengadil) meletakkan hajaral aswad dika'bah. Semua pihak merasa puas hati atas keadilan yang telah memberikan kesempatan kepada semua pihak turut mengangkat hajaral aswad,dan turut mewakilkan pemuda Mohammad s.a.w. meletakkannya ditempatnya semula (ka'bah). Dalam usia 35 tahun itu pula, Mohammad s.a.w.telah dianugerahkan seorang putri dari isteri yang dikasihi Saidatina Khadijah,putri tersebut Nabi namakan Fathimah Azzahra (bunga mekar semerbak)yang menjadi wadah keturunan suci Nabi s.a.w (Ahlul Bait).
Masa baginda Nabi s.a.w.berusia 40 tahun,ketika Nabi s.a.w.bersunyi-sunyi diri di gua hira',maka turunlah ayat Quran yang pertama kepada Rasulallah s.a.w,yang maksudnya: "Bacalah !Dengan nama TuhanMu yang menciptakan. Telah menciptakan manusia daripada segumpal darah. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang amat pemurah. Mengajarkan manusia (menulis) dengan pena. Mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tiada diketahuinya." (Q.S.al-Alaq:1-5)
Ayat yang pertama yang diturunkan kepada Rasulallah s.a.w.adalah ayat yang menjadi dasar bagi kemajuan manusia sejagat. Karena dalamnya mengandung,seruan tentang kewajiban manusia membaca,menulis,dan menkaji tentang kejadian dirinya.
Dengan membaca,maka banyak Ilmu pengetahuan akan diperoleh.Tahu pula menulis,maka Ilmu Pengetahuan yang diperoleh itu,bolih disebar luaskan dan disimpan dalam jangka masa yang lama,dari satu generasi kesatu gererasi yang lain, hingga hari Qiamat.Demikian pula dengan menkaji tentyang diri kita,dari mana asal usul kita,apa yang kita bawa ketika dilahirkan,setelah itu untuk apa kita dihidupkan ini,dan kemana pula akhirnya kita akan pergi nanti,semua itu akan menimbulkan satu kesadaran,untuk apa kita dijadikan oleh Allah s.w.t.dan kemana pula akhirnya kita nanti.Semua itu akan menimbulkan kesadaran, bahwa kita adalah manusia yang lemah tak berdaya diciptakan dari cantuman benih dari ibu dan ayah kita. Kita dilahirkan tak bawa apa-apa telanjang bulat, dengan Rahmat Allah berbagai kelengkapaan untuk kehidupan diberikan kepada kita.Allah menyediakan pula kepada kita segala kemudahan dalam bumi dan diruang angkasa dan dipelatnit-pelanit lainnya,untuk dimanfaatkan.Semua itu kita lakukan demi pengabdian kita kepada Allah s.w.t.Akhirnya kita mohon hidayah dan taufiqNya sehingga kita meninggal dunia dengan "Husnul Khatimah"(akhir yang baik)dengan mendapat Keredhaan Allah s.w.t.sehingga kita menemuiNya, dan mempertanggung jawabkan akan segala apa yang telah kita lakukan selama hayat kita di dunia.Dengan kemurahan dan Kasih sayangNya, kita akan ditempatkan di Jannatun Na'im,Insya Allah,amin.
Setelah turunnya wahyu yang pertama itu (surah al-Alaq 1-5), kepada Nabi s.a.w.,mulailah Nabi s.a.w.mengadakan Dakwah secara senyap,mengajak ummat manusia kejalan yang benar,jalan yang diredhai Allah s.w.t.Ketika itu manusia telah jauh menyimpang dari ajaran Tauhid. Penyembahan kepada Allah s.w.t.Tuhan yang Maha Esa,telah bertukar menyembah kepada banyak tuhan. Disamping itu juga menyembah patung berhala.Ada pula yang menyembah kepada manusia, matahari, bulan, bintang, pohon kayu,batu, dan berbagai lagi penyembahan lainnya.
Perikemanusiaan telah mengarah kepada sifat-sifat kebinatangan yang kuat menindas yang lemah,yang kaya memeras yang miskin.Kezaliman dimana- mana.Akhlak manusia begitu rendahnya sehingga ada yang sanggup mewarisi dan mengawini ibu tirinya,bila ayahnya telah mati.
Pembunuhan,pencurian,perampokan,perzinaaan itu perkara biasa.Bertebaran kejahatan didaratan dan dilautan karena perbuatan manusia.Nabi Mohammad s.a.w.cuba membetulkan semua ini.Manusia berpecah belah,bersukupuak.Masing-masing menganggap sukunya yang paling mulia dan hebat,dan berusaha untuk menakluki puak lainnya.Sehingga perkelahian dan peperangan timbul,dari masa kesemasa.
Dakwah secara senyap yang dilakukan oleh Nabi s.a.w.untuk mengajak manusia supaya berbaik-baikan antara satu dengan lainnya tak dihiraukan.Hal seperti ini memasuki masa tiga tahun.Meskipun demikian usaha gigih Nabi s.a.w,tidak sia-sia. Nabi s.a.w.mendapat pengikut sedikit demi sedikit hingga mencapai 40 orang.
Pada akhir tahun ketiga dari kerasulan,mulailah Nabi s.a.w,mengadakan Dakwah secara terang-terangan. Semenjak itu mulailah pula berbagai halangan dan rintangan,dan berbagai tekanan dilakukan oleh pimpinan kaum Quraisy.Mereka mendatangi Abu Thalib,bapak saudara Nabi s.a.w,dengan berbagai tantangan dan ancaman.
Halangan dan rintangan menjadi-jadi.Para pengikut Nabi s.a.w.ramai yang dianiaya, disiksa, dibunuh dengan kejamnya. Nabi s.a.w.tak sampai hati mendengar tangisan para pengikutnya yang setia itu,maka Rasulallah s.a.w. mengarahkan mereka supaya Hijrah ke Habsyah, pindah mencari perlindungan. Sedangkan Rasulallah s.a.w.masih tetap tinggal di Makkah menanggung segala azab sengsara yang dilakukan oleh kaum Quraisy. Rasulallah s.a.w.rela menanggung semua itu demi melaksanakan perintah Dakwah, menyeru manusia kejalan yang benar,jalan yang diredhai oleh Allah s.w.t.dengan tidak mengharapkan apa-apa upah.
Setelah pimpinan kaum Quraisy gagal menghentikan usaha Dakwah Nabi s.a.w.dan Nabi s.a.w.dengan usaha gigih terus maju dalam perjuangan suci ini,membela mereka yang dizalimi,membela mereka yang lemah.Dari hari kehari sokongan berdatangan dari mana-mana pihak,terutama dari mereka yang lemah, miskin yang merasa mereka telah mendapat pembelaan dari Nabi s.a.w.
Pimpinan kaum Quraiy mendatangi Abu Thalib,bapak saudara Nabi s.a.w.dan mengharapkan pamannya itu mempengaruhi Nabi s.a.w.dengan tawaran yang menarik hati,yang biasanya ramai manusia biasa terpengaruh dan menerimanya. Antaranya Nabi s.a.w, ditawarkan:" jika sekiranya Mohammad inginkan kekayaan, akan kami berikan sebanyak mana yang dia mahu.Jika inginkan pangkat ataupun kuasa,akan kami jadikan dia Ketua kami.Jika sekiranya Mohammad inginkan wanita cantik,molek yang menawan akan kami sediakan pula.
Adakah Nabi s.a.w.tertawan dengan segala tawaran yang menarik hati itu? Biasanya ramai pemimpin akan mundur dari perjuangan,bila kiranya mereka diberikan tiga ta itu, yaitu: "harta, takhta, wanita. "Ramai pemimpin yang bertekuk lutut dan tenggelam dalam kemewahan dan kekuasaan yang ada. Ramai yang terhenti perjuangan mereka dalam mempertahankan kuasa,harta dan wanita yang telah dimilikinya itu. Ramai pemimpin tak sanggup lagi berjuang. Ramai pemimpin yang mengkhianati sahabat seperjuangan, karena kuatir kuasa, harta, wanita yang telah dimilikinya itu akan lenyap jika dia meneruskan perjuangan.
Sekian, tarima kasih, Insyaallah kita akan jumpa lagi.
No comments:
Post a Comment